1 Ampere Berapa Watt? Ini Penjelasan dan Rumus Menghitungnya

By Admin - 22 November 2023
DAFTAR ISI

Tagihan listrik yang tinggi seringkali menjadi masalah umum bagi banyak orang. Salah satu penyebab utamanya adalah minimnya pengetahuan tentang perhitungan listrik, termasuk pertanyaan dasar seperti berapa Watt listrik dengan arus 1 Ampere.

Satuan dasar dalam kelistrikan, seperti ampere dan watt, memainkan peran krusial dalam menentukan seberapa besar konsumsi listrik. Pengetahuan ini sangat penting untuk mengontrol tagihan listrik yang akan dikenakan setiap bulannya.

Oleh karena itu, simak artikel ini sampai akhir untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang satuan dalam bidang kelistrikan, termasuk cara menghitung penggunaan listrik dan biayanya dalam satu bulan.

Konversi 1 Ampere Jadi Berapa Watt?

Ampere dan Watt adalah satuan listrik yang umum digunakan dalam sambungan daya di bangunan atau rumah. Dalam sistem internasional, Ampere disimbolkan dengan (A), sedangkan Watt dilambangkan dengan (W).

Meteran listrik PLN

Ampere mengukur besarnya kuat arus yang dapat mengalir melalui suatu alat listrik, sedangkan Watt merupakan satuan untuk daya listrik. Satuan Watt seringkali terdapat dalam rekening listrik dalam bentuk Volt Ampere (VA).

Kemudian, untuk mengubah nilai dari 1 Ampere ke Watt dapat menggunakan rumus berikut ini:

[P = V x I]

Di mana:

  • (P) adalah Daya Listrik (Watt)
  • (V) adalah Tegangan Listrik (Volt)
  • (A) adalah Kuat Arus Listrik (Ampere)

Contoh 1

Jika sebuah rumah memiliki tegangan listrik sebesar 220 Volt, maka nilai dari 1 ampere ke watt adalah:

[P = 220 x 1 = 220 watt]

Artinya, setiap satu ampere listrik yang mengalir bisa menyalurkan kebutuhan listrik hingga 220 watt.

Contoh 2

Apabila rumah memiliki tegangan listrik 220 Volt, konversi dari 10 ampere ke watt adalah:

[P = 220 x 10 = 2200 watt]

Dengan demikian, jika tegangan yang digunakan adalah 220 Volt, maka 10 ampere setara dengan 2200 watt.

Jenis Satuan dalam Bidang Kelistrikan

Memahami konversi 1 Ampere ke dalam satuan Watt saja tidak cukup. Anda juga perlu mengetahui beberapa jenis satuan dalam bidang kelistrikan. Terdapat berbagai satuan yang umum digunakan untuk melakukan perhitungan dan analisis dalam pengaturan serta penggunaan sistem listrik.

Cek ampere listrik dan wattSumber : bisnis.com

Adapun jenis-jenis satuan dalam bidang kelistrikan yang umum dijumpai meliputi:

1. Ampere

Ampere adalah satuan untuk mengukur besarnya arus listrik, yaitu seberapa besar aliran elektron yang mengalir dalam suatu rangkaian listrik. Satu Ampere setara dengan satu Coulomb muatan yang melewati suatu titik dalam waktu satu detik.

Satuan ini umumnya digunakan untuk menyatakan kapasitas maksimal arus yang dapat dialirkan melalui perangkat listrik. Misalnya seperti dalam penggunaan stop kontak dan beberapa komponen instalasi listrik di rumah.

2. Watt

Watt adalah satuan untuk mengukur daya listrik, yang sering digunakan untuk peralatan rumah tangga seperti mesin cuci, setrika, dan lampu. Satu Kilowatt-hour (kWh) setara dengan 1.000 Watt yang digunakan selama satu jam.

Untuk mengonversi 1 kWh berapa Watt, dapat menggunakan rumus sederhana: Watt = (kWh:Jam) x 1000. Sebagai contoh, jika meteran listrik menunjukkan penambahan 1 kWh dan penggunaannya berlangsung selama 5 jam, maka listrik yang digunakan sebesar 200 Watt selama 5 jam.

3. Volt

Volt adalah satuan untuk mengukur tegangan listrik atau perbedaan potensial antara dua titik dalam suatu rangkaian. Tegangan mengukur gaya dorong yang mendorong arus listrik melalui suatu rangkaian.

Sementara itu, Volt-Ampere (VA) adalah satuan kompleks yang mengukur daya semu dalam suatu sistem listrik. PLN menyediakan daya listrik yang bervariasi, misalnya seperti 900 VA atau setara dengan 720 watt ketika dihitung menggunakan nilai faktor daya (PF) sebesar 0,8.

Cara Menghitung Penggunaan Listrik

Setelah mengetahui konversi 1 Ampere jadi berapa Watt beserta jenis satuan listrik lainnya, maka penting juga bagi kita untuk memahami cara menghitung daya listrik pada perangkat elektronik. Hal ini bermanfaat agar kita dapat menggunakan energi secara lebih bijak.

Berikut ini adalah cara untuk mengestimasi penggunaan listrik dan menghitung biayanya.

1. Ketahui Daya Listrik yang Digunakan

Langkah pertama yang perlu dipahami adalah mengetahui besaran daya listrik yang digunakan di rumah. PLN membagi tarif listrik untuk rumah tangga ke dalam tiga kategori.

Golongan pertama adalah rumah tangga kecil dengan daya listrik 450-1300 VA. Kedua, golongan rumah tangga menengah dengan daya 3500-5500 VA. Dan terakhir, golongan tarif pada rumah tangga besar dengan daya di atas 6600 VA.

Semakin tinggi daya listrik, semakin tinggi pula biaya tagihan yang akan dikeluarkan. Adapun tarif biaya per kilowatt jam (kwh) dari setiap golongan Tegangan Rendah (TR) adalah sebagai berikut:

Golongan Tegangan Rendah (TR)

Tarif per kWh

Daya 900 VA

Rp1.352

Daya 1300 VA

Rp1.444,70

Daya 2200 VA

Rp1.444,70

Daya 3500 – 5500 VA

Rp1.444,70

Daya 6600 VA ke atas

Rp1.444,70

 

2. Catat Daya Listrik dan Penggunaan Alat Elektronik

Setelah mengetahui berapa besar daya listrik yang digunakan dan tarif per kilowatt-hour (kWh) di tempat tinggal Anda, langkah selanjutnya adalah mencatat jumlah perangkat elektronik, besaran daya listrik, dan durasi penggunaannya setiap harinya.

Untuk mengetahui berapa daya listrik yang dibutuhkan oleh masing-masing perangkat elektronik, Anda bisa melihat informasi daya pada label atau kemasan pembungkus perangkat tersebut. Setelah itu, lakukan perhitungan seperti contoh berikut:

Contoh:

  • Lampu: Terdapat 10 lampu, masing-masing dengan daya 10 Watt, dan digunakan selama 15 jam per hari. Total daya: 1,500 Watt.
  • AC: Terdapat 2 unit AC masing-masing dengan daya 1 PK (sekitar 735 Watt), dan digunakan selama 10 jam. Total daya: 14,700 Watt.
  • Kulkas: Memiliki daya 350 Watt, dan digunakan selama 24 jam. Total daya: 8,400 Watt.

Dengan mengetahui berapa besar daya listrik yang digunakan oleh masing-masing perangkat, Anda dapat lebih mudah menghitung biaya listrik. Hal ini akan memudahkan Anda dalam melakukan efisiensi energi, menghemat penggunaan listrik, serta mengelola anggaran dengan lebih baik.

3. Lakukan Perhitungan Tarif Listrik

Setelah selesai menghitung daya listrik dari masing-masing perangkat elektronik, langkah berikutnya adalah menjumlahkan semua daya listrik yang telah dihitung. Misalnya, dari contoh di atas, total estimasi adalah 1500 + 14,700 + 8,400 = 24,600 watt.

Selanjutnya, ubah satuan daya listrik dari Watt ke Kilowatt-hour (kWh) dengan cara membagi hasil sebelumnya dengan 1,000. Sehingga, 24,600 : 1,000 = 24,6 kWh.

Kemudian, kalikan jumlah kWh dengan harga listrik per kWh yang berlaku di hunian Anda. Misalnya, untuk rumah dengan daya listrik 1,300 VA dan biaya per kWh adalah Rp1.447,7.

Maka dalam satu hari, biaya listrik yang harus dikeluarkan adalah 24,6 kWh x Rp1.444,7 = Rp35.540. Untuk mengetahui estimasi tagihan listrik satu bulan, cukup kalikan hasil tersebut dengan jumlah hari pada bulan tersebut.

Kini Anda telah mengetahui tentang konversi satuan kelistrikan, termasuk jawaban untuk pertanyaan seputar konversi 1 Ampere ke Watt. Berbekal pengetahuan ini, Anda menghemat energi dan dapat mengelola penggunaan listrik dengan lebih efisien.

Jual Beli Properti Rumah Apartemen Tanah