Cara Menghitung Kebutuhan Semen untuk Plesteran Dinding Lantai dan Pondasi

Cara menghitung kebutuhan semen penting untuk diketahui agar tepat penggunaannya dalam konstruksi bangunan. Semen menjadi bahan baku utama untuk plesteran dinding, lantai hingga pondasi bangunan.

Bagaimana hitungan kebutuhan tersebut, artikel berikut akan menjelaskan dengan lengkap agar hasil bangunan maksimal.

Cara Menghitung Kebutuhan Semen Plesteran Dinding

Banyak manfaat dengan menghitung kebutuhan semen secara tepat yaitu lebih efisien waktu pembangunan dan campurannya pas. Dengan campuran yang tepat bangunan kokoh dan kuat untuk jangka waktu lama.
Sumber : semenmerahputih.com

Hitungan semen berbeda-beda tergantung kebutuhan misalnya saja untuk plesteran dinding. Berikut adalah cara menghitung kebutuhan pasir untuk plester dinding, yaitu:

1. Mengukur Luas Ruangan

Langkah awal dengan menghitung luas ruangan yang akan dibangun. Misalnya ingin memplester kamar ukuran 4 m x 4 m maka luasnya tinggal dikalikan saja dan hasilnya 16 m2.

2. Menghitung Kebutuhan Tiap M²

Selanjutnya melakukan hitungan tiap m² sebagai berikut:

16 m2 x 9,8 kg =156,8 kg semen

3. Menghitung Perkiraan Sak Semen

Setelah menemukan jumlah kebutuhan semen, kemudian menghitung perkiraan sak semen yang harus dibeli, yaitu:

156,8 : 40 kg (jika memilih sak semen 40 kg) = 3,9 sak semen dan dapat dibulatkan menjadi 4 sak.

Hitungan sudah selesai dan kebutuhan sak semen sudah diketahui, tinggal mengalikan dengan harga jual semen. Harga berbeda-beda tergantung jenis dan merk yang menaunginya.

Sedangkan cara menghitung kebutuhan pasir untuk dinding dengan perbandingan tepat akan menghasilkan bangunan kokoh dan kuat.

Mungkin, ada pula yang penasaran dengan berapa takaran untuk plesteran dinding.Secara umum, perbandingan yang baik antara pasir dan semen adalah 4 : 1.

Perhitungan untuk dinding akan berbeda jika bangunan khusus untuk cor. Semuanya membutuhkan perhitungan matang menyesuaikan kegunaannya.

Menghitung Kebutuhan Semen untuk Lantai

Kebutuhan semen tergantung penggunaan seperti telah disebut sebelumnya apakah untuk pondasi batu kali, cor atau pasangan bata dan yang lainnya.

Lalu, bagaimana cara menghitung kebutuhan pasir khusus untuk lantai? Secara umum berdasarkan standar konstruksi Indonesia, lantai rumah ukuran 1 m² membutuhkan semen per meter persegi sebanyak 10 kg.

Misalkan saja contoh kasus ruangan dengan ukuran lantai 4 m x 3 m, berapa kebutuhan semen untuk lantainya? Hitungannya adalah sebagai berikut:

1. Menghitung Luas Lantai

Luas lantai tinggal mengalikan: 4 x 3 meter hasilnya 12 meter persegi.

2. Kebutuhan Semen

12 m² x 10 kg = 120 kg

3. Kebutuhan Sak Semen

120 kg : 40 kg = 3 sak

Jadi kebutuhan semen untuk ruangan tersebut adalah 3 sak semen.

Cara Hitung Kebutuhan Semen untuk Pondasi

Cara menghitung kebutuhan semen dan pasir untuk cor dan cara hitung kebutuhan semen pasangan bata berbeda dengan pondasi. Pondasi menjadi kunci utama dalam pembangunan sebuah hunian, maka membutuhkan hitungan yang tepat dan pas.

Bahan pondasi terdiri dari campuran semen dengan beton dan pasir. Hitungannya bisa dilihat dengan contoh kasus berikut:

Si A akan membuat pondasi dengan panjang 38 m, lebar 25 cm dan tebal 25 cm. Berapa hitungan kebutuhan semennya?

Untuk menjawabnya, dapat cek langkahnya seperti di bawah ini dengan menyamakan satuannya terlebih dahulu.

1. Menghitung Volume

38 m x 0,25 m x 0,25 m = 2,375 m³

2. Menghitung Volume Pondasi dan Berat Jenis Beton

2,375 m³ x 2,325 kg/m³ = 5521,875 kg

3. Menghitung Kebutuhan Semen

1/6,5 x 5521,875 kg = 849,5 kg

4. Menghitung Kebutuhan Sak Semen

849,5 kg : 40 kg = 21,2375 sak

Total kebutuhan semen dapat dibulatkan menjadi 22 sak.

Perhitungan yang tepat akan efisien dalam segi biaya dan hemat waktu karena tidak harus bolak balik pesan semen ke toko bangunan.

Penutup

Cara menghitung kebutuhan semen berbeda-beda tergantung kegunaan dan kebutuhan apakah untuk lantai, pondasi atau plesteran dinding. Hitungan yang tepat dan pas sangat bermanfaat karena lebih hemat biaya dan waktu.